Sejenak

Kadang

Mungkin saja, selama ini secara sadar-tidak sadar, kelakuan kita di media sosial sungguh menggemaskan (menurut pandangan saya). Banyak hal yang jatuh-jatuhnya menjadi lebih pantas untuk disebut dengan ‘Mengumbar’ meskipun dilapisi dengan kedok yang beragam.

Berapa sering kita melihat, atau mungkin, berapa banyak ketika kita tersadar untuk menghitung akun-akun media sosial baik itu di facebook, twitter, instagram, path dll, yang isinya secara garis besar adalah kumpulan Quote/Kata-kata bijak? Banyak. Bahkah jika harus lebih ditanyakan, berapa kalikah Quote mereka kita gunakan kembali ke akun media sosial kita? Sering.

Lalu pertanyaan selanjutnya, untuk alasan apa kita menggunakan kembali quote tersebut di akun kita? Jawaban paling umum pastilah seperti ini: quote ini gue banget (versi darah muda) / quote ini sangat sesuai dengan apa yang sedang kualami atau rasakan (versi keep kalem)

Nah, ayo siapa yang sudah merasa? Yang merasa jangan salah paham dulu ya. Masih belum ke pokok bahasan ini soalnya.

Sekarangan coba perhatikan, atau paling tidak diingat-ingat aja pun bolehlah, paling tidak ada 1 kali dari kita yang menggunakan kembali quote yang menggunakan kata ‘kadang’, ‘terkadang’, ‘mungkin’ dan dalam bahasa inggris ‘sometimes’, betul tidak? Kalau lebih dari satu kali atau kebanyakan, paling kita itu cuma khilaf saja.

Disini kita mungkin mulai menyadari, seperti yang juga sering penulis amini: ‘Kadang’ hanyalah quote yang disindirkan.

Tetap, sebijak apapun quote atau segue banget apapun quote yang kita gunakan kembali hanyalah untuk menyerang orang lain secara soft-verbal (dalam hal ini ‘menyindir). Meskipun kita juga harus mengamini juga kelakuan di media sosial berikut: ‘yang disindir Siapa, yang merasa Siapa.’

Ampunlah kalau sudah kayak gini. Bagus langsung cakapkan ke orangnya, tapi jangan pulak di depan umum, itu jatuh-jatuhnya jadi mempermalukan. Ini lebih membunuh daripada pisau paling tajam sekalipun.

Jadi, jika ada yang mau disampaikan, sampaikan saja dengan cara yang sebaik-baiknya sehingga tidak merugikan kedua belah pihak. Quote itu juga punya bahayanya sendiri, karena bahasanya yang ambigu/ multi-tafsir, jadi lebih baik tidak dipakai untuk menyindir.

Akhir kata: Gara-gara quote sebijik, penuh blockir-account sebelanga. ?

About the author

penunggupagi

Leave a Comment